Gus Hadan : “Pengurus NU itu Muharrik, bukan Muharrok”

Ahad, 16/02/2025
Sleman – Menjelang digelarnya Evaluasi Program Setahun dan Rapat Kerja MWC NU Sleman ini Gus Hadanallah selaku Rois Syuriyah MWC NU mengingatkan kepada semua pengurus MWC NU Sleman, bahwa menjadi pengurus adalah menjadi penggerak NU (muharrik), bukan bagian yang harus digerakkan (muharrok), sebagaimana disampaikann dalam forum jagongan MWC setelah ngaji Kitab Jawahirul Bukhori di Serambi Masjid Rohmat Paten.
Baginya, menjadi pengurus adalah bagian dari implementasi jihad di masa kini. Jihad merupakan perjuangan seorang mukmin untuk agamanya dengan segenap jiwaraga dan hartanya.
Pria yang juga sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah KSPPS Prima Artha juga mengingatkan pentingnya sebagai pengurus harus memiliki motivasi yang kuat dan niat yang tulus untuk menjadi penggerak.
“Niatkan mengurus NU itu membersamai dan nderekke (mengawal) ulama dan orang-orang saleh yang telah mendirikan dan merawat NU, ” pesannya.
“Imam Syafii, seorang imam madzhab saja menyatakan diri sebagai orang mencintai ulama, mendaku dirinya bukan termasuk orang saleh namun mencintai ulama dengan harapan mendapatkan syafaatnya,” lanjutnya.
Rangkaian acara rapat evaluasi program dan raker ini telah dimulai sejak dia bulan sebelumnya, dengan menggelar pertemuan antara jajaran syuriah dengan pengurus harian, pengurus lembaga dan pengurus ranting-ranting di kapanewon Sleman. Selanjutnya diadakan evaluasi melalui google form kepada semua pengurus untuk mengidentifikasi sejauhmana program dan kepengurusan dijalankan selama setahun bekerja. (AL)